Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Asumsi Rasionalitas Dalam Ekonomi Islam

ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM Oleh :Trisna Taufik Darmawansyah Abstrak Dalam perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam sehingga nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga cara untuk memenuhi keinginan tersebut senantiasa dikaitkan dengan norma moral Islam yang sellau menemaninya ke mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua barang dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan ke pasar mencerminkan kebutuhan riil dan sesuai dengan tujuan syariah itu sendiri (maqoshidu syariah). Dalam perspektif ini tidak dimungkinkan produksi barang yang tidak berguna secara syar’i. Kedua, rasionalitas. Asumsi kedua ini merupakan turunan dari asumsi yang pertama. Jika ilmu ekonomi konvensional melihat bahwa manusia adalah economic man yang selalu didorong untuk melampiaskan keinginannya dengan cara apapun, maka asumsi rasionalitas merupakan ruhnya yang mengilhami seluruh usahanya dalam rangka memenuhi ...

Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Penentuan Margin dan Suku Bunga terhadap Perekonomian dalam Sistem Moneter Ganda di Indonesia

Pegadaian Syariah Dalam Perspektif Hukum Islam Dan pengaplikasiannya

SISTEM KAS PERUSAHAAN ISLAMI DALAM PRESEKTIF ETIKA EKONOMI ISLAM

Analisis Aplikasi Akad As – Salam Dalam Sistem Jual Beli Online (Studi Kasus Online Shopping di Lazada.co.id)

H A K S U A M I I S T E R I

                                                       حق الزوجين Berkata Fadhilatusysyaikh Sulaiman bin Saliimillah Ar Ruhaily حفظه الله تعالى :  Dan Nabi صلى الله عليه وسلم berbicara mengenai hak seorang isteri, di sana beliau berbicara tentang (hak) untuk suami, maka apakah Nabi صلى الله عليه وسلم menjelaskan sesuatu dari hak isteri? Kita katakan : Iya (ada), Nabi صلى الله عليه وسلم mengarahkan pembicaraannya kepada para wali agar mereka memilih seorang laki-laki yang agamanya baik lagi berakhlak mulia, maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :  (( إذا أتاكم من ترضون دينه وخلقه؛ فزوجوه؛ وإلا تفعلوه، تكن فتنة في الأرض، وفساد كبير)) "Apabila datang kepadamu seseorang yang kalian ridlo akan agama dan akhlaknya (untuk meminang wanita yang dibawah perwalianmu, pent); maka nikahkanlah (yakni terimalah pinangannya dan la...

The Secret World of Arrietty

Film ini bercerita tentang manusia-manusia kecil (kayak liliput) yang hidup di bawah rumah manusia biasa. Manusia-manusia kecil ini disebut sebagai borrowers karena mereka ini hidupnya dengan cara ‘meminjam’ barang-barang orang biasa tanpa membuat si pemilik barang itu merasa kehilangan. Misalnya mereka ‘minjem’ gula, biskuit, dan hal-hal kecil lainnya. Tapi mereka gak boleh ngambil barang yang bisa bikin yang punya jadi ngeh kalo barangnya ilang, misalnya mainan atau pajangan. Dan tentunya mereka ini gak boleh sampe diliat ama manusia biasa, karena kalo sampe ketauan, pasti para manusia biasa bakal sangat curious yang pada akhirnya akan membahayakan nyawa borrowers sendiri. Salah satu keluarga borrowers yang masih bertahan hidup adalah keluarganya Arrietty. Mereka ini tinggal di satu rumah tua yang sepi. Sampe suatu hari rumah ini kedatengan seorang anak remaja, Shawn. Rumah tersebut sebenernya adalah rumah masa kecilnya mamanya Shawn tapi udah lama mamanya Shawn gak pernah...

TAKLID SANGAT BERBAHAYA

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh Syaekhul Islam ibnu taimiyah Ahmad bin Abdul halim -semoga Allah merahmatinya- beliau berkata: Adapun mengenai orang yang fanatik terhadap seseorang saja tanpa (melihat) kepada orang yang sejawat dengannya hanya karena dasar hawa nafsunya, dia tolong orang itu dengan tangan dan lisan,tanpa tahu bahwa bersamanyalah al-haq, Maka orang tersebut termasuk orang jahiliyah,walaupun orang yang diikutinya itu benar tetap saja amalannya bukan amalan soleh / baik, dan kalau orang yang diikutinya itu ternyata salah maka dia berdosa. " majmu' al-fatawa jilid 7/72 Al-'Allamah Abdurrahman Al-Mu'allimi -rahimahullah- menjelaskan : " Ketahuilah bahwa Allah ta'ala menguji sebagian orang yang ikhlas pada sesuatu berupa kekeliruan sebagai ujian bagi orang lain, apakah mereka akan mengikuti kebenaran dan meninggalkan ucapannya, atau malah mereka tertipu / terperdaya dengan keutamaan dan kemuliaannya ? dia (orang yang diikuti...