Skip to main content

The Secret World of Arrietty



Film ini bercerita tentang manusia-manusia kecil (kayak liliput) yang hidup di bawah rumah manusia biasa. Manusia-manusia kecil ini disebut sebagai borrowers karena mereka ini hidupnya dengan cara ‘meminjam’ barang-barang orang biasa tanpa membuat si pemilik barang itu merasa kehilangan. Misalnya mereka ‘minjem’ gula, biskuit, dan hal-hal kecil lainnya. Tapi mereka gak boleh ngambil barang yang bisa bikin yang punya jadi ngeh kalo barangnya ilang, misalnya mainan atau pajangan. Dan tentunya mereka ini gak boleh sampe diliat ama manusia biasa, karena kalo sampe ketauan, pasti para manusia biasa bakal sangat curious yang pada akhirnya akan membahayakan nyawa borrowers sendiri.

Salah satu keluarga borrowers yang masih bertahan hidup adalah keluarganya Arrietty. Mereka ini tinggal di satu rumah tua yang sepi. Sampe suatu hari rumah ini kedatengan seorang anak remaja, Shawn. Rumah tersebut sebenernya adalah rumah masa kecilnya mamanya Shawn tapi udah lama mamanya Shawn gak pernah mau pulang lagi (silakan nonton filmnya kalo mau tau kenapa mamanya Shawn gak mau pulang ke rumah masa kecilnya itu lagi… :D). Shawn yang punya masalah jantung, akhirnya dikirim ke rumah itu biar bisa istirahat dengan tenang sementara menunggu jadwal dia untuk operasi jantung.

Nah disinlah awal mulanya. Arrietty, si borrower yang berumur 14 tahun, yang rasa keingintahuannya begitu besar dan suka nekad keluar kesana kemari, secara gak sengaja keliatan ama Shawn! Untungnya Shawn baik dan gak berniat untuk mecelakakan Arrietty. Tapi masalahnya…. Pembantu nya Shawn, yang namanya Hara, sangat-sangat berambisi untuk nangkep borrowers!

Intinya film ini bercerita tentang persahabatan antara Arrietty dan Shawn dan petualangan Arrietty untuk menyelamatkan keluarganya.



Menurut penilaian Aku sendiri:
  1. Aku suka ama jalan ceritanya. Sederhana tapi bagus. Dan buat Aku justru Aku suka ama film kartun yang rada ‘drama’ begini. Aku justru merasa kurang suka ama film nya Studio Ghibli yang terlalu konyol kayak Ponyo. Tapi… kalo dibanding ama Totoro dan Spirited Away, Arrietty ini kurang dapet rasa magical nya. Yah walaupun tokoh borrowers nya sendiri kan imajinatif banget ya, tapi tetep kurang dapet magic feeling nya. Kurang gimanaaa gitu…
  2. Yang Aku suka banget ama film-film nya Studio Ghibli adalah gambar animasi nya yang terkesan klasik. Aku gak tau juga sih bikinnya pake komputer atau gak, tapi kesan gambarnya tuh gak berasa kayak pake efek-efek komputerisasi gitu, jadi lebih dapet ‘kartun’nya. Aku justru merasa heran ama kartun-kartun jaman sekarang yang terlalu pengen bikin kayak asli. Gambar air dibikin kayak air beneran, gambar pohon kayak pohon beneran… Jadi gak berasa kartun lagi kan malahan kalo begitu? Nah kalo film nya Studio Ghibli tuh kita jadi kayak ngeliat lukisan. Lukisan yang bergerak. Love it!
  3. Dan Aku juga suka lagu-lagunya! Walaupun disayangkan di film Arrietty ini yang bikin lagu bukan Joe Hisaishi… Pas nonton, Aku kan belum tau siapa yang bikin lagunya, tapi Aku kirain kalo film nya Studio Ghibli ya pasti Joe Hisaishi yang bikin lagunya. Nah, Aku udah merasa kok lagu nya nuansanya beda ya. Eh ternyata bener yang bikin orang lain. Tapi tetep bagus kok lagunya… (walaupun tetep lebih suka ama lagu-lagu di film Totoro :D).


Overall, Aku kasih nilai 8.5 buat film ini. Buat para penggemar Studio Ghibli, tentu wajib tonton. Buat yang mau bawa anak nonton film ini, Aku rasa harus seumuran Andrew (6 tahun) ke atas ya baru pas buat nonton film ini. Kalo anaknya kekecilan Aku rasa gak akan bisa menikmati film nya.

Comments

Popular posts from this blog

Review buku: Principles of Economics Karya N. Gregory Mankiw

  Buku "Principles of Economics" oleh N. Gregory Mankiw adalah buku referensi yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin memahami konsep-konsep dasar dalam ilmu ekonomi. Buku ini dirancang untuk membantu pembaca memahami konsep-konsep ekonomi yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami.   Salah satu kelebihan buku ini adalah penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Mankiw menjelaskan konsep ekonomi dengan bahasa yang sederhana dan tanpa menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami bagi pembaca awam. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan banyak contoh dan ilustrasi yang relevan untuk membantu pembaca memahami konsep-konsep yang dibahas.   Buku "Principles of Economics" mencakup berbagai topik dalam ilmu ekonomi, termasuk mikroekonomi, makroekonomi, dan teori harga. Mankiw menjelaskan konsep-konsep dasar dalam setiap topik dengan cara yang sistematis dan menyeluruh. Selain itu, buku ini juga menyajikan berbagai studi kasus dan peristiwa aktual yan...

Expert lecture pengenalan praktik dan laporan keuangan reasuransi syariah

 Program Studi Asuransi Syariah  UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan program Expert Lecture dalam bidang asuransi syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program ini bertujuan untuk memberikan pengenalan praktik dan laporan keuangan reasuransi syariah kepada mahasiswa dan masyarakat umum. Acara ini diadakan pada hari Jumat, 5 Mei 2023 di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Para pembicara ahli dalam bidang asuransi syariah hadir untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada peserta program. Salah satu topik yang dibahas adalah tentang praktik reasuransi syariah. Para pembicara menjelaskan bagaimana cara kerja reasuransi syariah dan bagaimana reasuransi syariah dapat membantu perusahaan asuransi untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Selain itu, pembicara juga membahas laporan keuangan reasuransi syariah, termasuk jenis-jenis laporan keuangan dan bagaimana cara membacanya. Peserta program sangat antusias mengikuti acara ini karena topik ya...

Money illusion

Oleh Trisna Taufik Money illusion adalah salah satu konsep dalam ekonomi yang menggambarkan kesalahan persepsi yang dilakukan oleh individu ketika mereka menilai nilai uang. Dalam konsep ini, individu cenderung menilai nilai uang secara nominal, tanpa memperhatikan pengaruh inflasi terhadap nilai uang tersebut.   Money illusion terjadi ketika individu menganggap bahwa peningkatan gaji atau penghasilan yang diterima diiringi dengan peningkatan daya beli mereka. Padahal, seiring dengan meningkatnya inflasi, nilai uang yang dimiliki individu semakin menurun sehingga daya beli mereka pada akhirnya tetap sama atau bahkan menurun.   Faktor-faktor yang memengaruhi money illusion di antaranya adalah kecenderungan manusia untuk mengabaikan pengaruh inflasi, kesulitan dalam memahami perubahan nilai uang, dan kurangnya pengetahuan mengenai pengaruh inflasi terhadap daya beli.   Dalam konteks kebijakan ekonomi, money illusion dapat menjadi masalah karena dapat mengganggu ...