Sebagian besar orang memahami bahwa tugas seorang guru adalah pendidik, sayangnya mereka memahami hal ini terlalu sempit. Yang didik hanyalah yang menjadi siswanya. Padahal idealnya seorang pendidik harus mampu memberikan contoh bagi siapa pun yang menilainya.  Dan di sinilah aku belajar menjadi segalanya. Gurukah, ustadkah, orang tuakah, penjaga sekolahkah, tukang bangunan, petani pokoknya segalanya aku ikutin, termasuk tukang jagal. Ceritanya suatu pagi saat aku mengajar, di dalam kelas cukup hening. Saat itu kami kedatangan tamu. Tamu yang tidak di duga ternyata adalah seorang ibu yang menginginkan ayamnya di potong oleh Ustad (ya kami biasanya di panggil Ustad karena mengajar di sekolah islam). Malu hati rasanya di panggil Ustad, dengan pengetahuan dan wawasanku tentang ilmu agama sangatlah minim. tapi justru inilah motivasi, dorongan kuat untuk belajar agama lebih serius. Dengan terpaksa aku mengalihkan profesi jadi tukang jagal. Lumayanlah bisa mengajarkan juga pada anak ...
Memperluas wawasan keislaman dalam dunia ekonomi dan muamalah