Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Multi talent

Sebagian besar orang memahami bahwa tugas seorang guru adalah pendidik, sayangnya mereka memahami hal ini terlalu sempit. Yang didik hanyalah yang menjadi siswanya. Padahal idealnya seorang pendidik harus mampu memberikan contoh bagi siapa pun yang menilainya.  Dan di sinilah aku belajar menjadi segalanya. Gurukah, ustadkah, orang tuakah, penjaga sekolahkah, tukang bangunan, petani pokoknya segalanya aku ikutin, termasuk tukang jagal. Ceritanya suatu pagi saat aku mengajar, di dalam kelas cukup hening. Saat itu kami kedatangan tamu. Tamu yang tidak di duga ternyata adalah seorang ibu yang menginginkan ayamnya di potong oleh Ustad (ya kami biasanya di panggil Ustad karena mengajar di sekolah islam). Malu hati rasanya di panggil Ustad, dengan pengetahuan dan wawasanku tentang ilmu agama sangatlah minim. tapi justru inilah motivasi, dorongan kuat untuk belajar agama lebih serius. Dengan terpaksa aku mengalihkan profesi jadi tukang jagal. Lumayanlah bisa mengajarkan juga pada anak ...

Hari yang berat

Inilah hari ke tiga mengajar di MI An-Nur. Tidak salah jika memang mereka sulit dikendalikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan  mereka nakal luar biasa. Pertama adalah lingkungan, kondisi Papua yang sebagian besar masih berupa hutan membuat masyarakat seperti orang hutan. Kedua adalah sistem, karena Papua Barat adalah kabupaten baru, jadi belum ada sistem baku di dunia pendidikan. Begitupun dengan MI sendiri yang umurnya masih muda sehingga belum ada sistem yang mampu mengatur kinerja staf. Ketiga adalah tenaga pengajar yang masih baru. Kurangnya pengalaman dalam menghadapi anak menjadi alasan utama los kontrol para siswa. Termasuk aku sendiri yang baru menghadapi bocah 5 bulan terakhir saja. Aku merasa sedang menghadapi makhluk asing dari planet antah berantah. Alien alien kecil ini luar biasa lincah. Mereka memanjat pohon bagaikan kera, berlari cepat seperti zebra. Secara fisik mereka punya kelebihan yang luar bisa, motoriknya bekerja sempurna. Sayangnya secara intelektua...

Sesampainya di TelukBintuni

Saat aku menulis catatan ini seperti ada dinamit di atas kepala, meledak ledak dengan kesenangan dan kesedihan. Manokwari – Bintuni adalah perjalanan antar kota yang sangat gila. Bayangkan saja jalan yang harus di tempuh adalah lumpur pekat, tak ada jalan tol, pembatas jalan atau rambu – rambu lalu lintas. Inilah the real off road. Di awal perjalanan akan dihiasi dengan tepian pantai dan deburan ombak, sekitar 70 KM jalanan masih terhitung bagus. 30 KM selanjutnya adalah pemandangan hutan dan pegunungan. Deretan pohon besar menghiasi tepian jalan seperti para ponggawa yang menyambut sang raja, berdiri kekar, kuat inilah hutan Papua. Dari kejauhan kau akan melihat deretan pegunungan Arfak. Mereka menyebutnya sebagai tempat bermukim si cendrawasih burung surga dari tanah Papua. Aku berharap suatu saat bisa mendakinya. Namun tak lama kemudian 180 derajat kondisi berubah. Lumpur becek dengan ketebalan 20 cm harus ditempuh, mau tidak mau, suka tidak suka harus dilewati karena memang tida...

Keberangkatan

Tiga bulan sudah aku lewati di DAARUL FIKRI (sebuah yayasan yang di daerah Cikarang, Bekasi). Masa pelatihan untuk berjihad di tanah Papua, sejak bulan November hingga Januari. Tanggal 5 Februari adalah hari di mana aku terbang dari bandara Soekarno Hatta menuju manokwari. Pukul 22.45 WIB take off dari Jakarta. Transit di Makasar sekitar dua jam. Pukul 8.30 WIT aku sampai di Manokwari kota Injil. Aku cukup lama menghabiskan waktu di Manokwari sekedar menikmati kota dan istirahat saja. Menurut jadwal pemberangkatan ke Bintuni akan dilanjutkan hari senin tanggal 10. Lumayanlah ada waktu sekitar 4 hari untuk jalan – jalan di kota manokwari. Akan aku ceritakan sekilas tentang manokwari. Manokwari tidak seramai Jakarta, tapi juga tidak sepi seperti Jampang. Sebab manokwari punya bandara dan dermaga. Manokwari adalah kota yang dekat dengan pantai. Pemandangan yang disajikan sangatlah menawan. Saat pesawat mau bertengger di tanah manokwari, layaknya burung cakak yang mengambil ikan dari...