Tiga bulan sudah aku lewati di DAARUL FIKRI (sebuah
yayasan yang di daerah Cikarang, Bekasi). Masa pelatihan untuk berjihad di
tanah Papua, sejak bulan November hingga Januari. Tanggal 5 Februari adalah
hari di mana aku terbang dari bandara Soekarno Hatta menuju manokwari. Pukul
22.45 WIB take off dari Jakarta. Transit di Makasar sekitar dua jam. Pukul 8.30
WIT aku sampai di Manokwari kota Injil.
Aku cukup lama menghabiskan waktu di Manokwari sekedar
menikmati kota dan istirahat saja. Menurut jadwal pemberangkatan ke Bintuni
akan dilanjutkan hari senin tanggal 10. Lumayanlah ada waktu sekitar 4 hari
untuk jalan – jalan di kota manokwari.
Akan aku ceritakan sekilas tentang manokwari. Manokwari
tidak seramai Jakarta, tapi juga tidak sepi seperti Jampang. Sebab manokwari
punya bandara dan dermaga. Manokwari adalah kota yang dekat dengan pantai.
Pemandangan yang disajikan sangatlah menawan. Saat pesawat mau bertengger di
tanah manokwari, layaknya burung cakak yang mengambil ikan dari laut. Kalau kau
tanya apakah di sana ada Masjid besar? Aku tak bisa jawab sebab masjid yang aku
temui kecil-kecil. Tempat ibadah yang sering aku lihat sepanjang jalan adalah
Gereja. Tak heran jika Manokwari disebut kota Injil. Yang lebih menyedihkan
buatku bahwa Manokwari jauh berbeda dengan kota Bandung. Sulit sekali menemukan
wanita cantik.
Comments
Post a Comment