Skip to main content

Kenaikan Permintaan Barang Halal Saat Menjelang Hari Raya

Kenaikan Permintaan Barang Halal Saat Menjelang Hari Raya

Trisna Taufik D, S.Si, M.E, Siti Nuraeni
Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A.H. Nasution No. 105, Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
sitinuraeni1008@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat bagaimana perbandingan permintaan barang halal pada waktu hari – hari biasa dan pada waktu menjelang hari raya. Menjelang hari raya biasanya kebanyakan masyarakat menjadikan hari raya sebagai waktu yang tepat untuk membeli pakaian yang cukup banyak.   Permasalahan tentang permintaan sudah bukan hal yang tidak asing lagi bagi orang – orang yang sudah pernah belajar atau memperlajari teori mikro dalam ilmu ekonomi. Permintaan telah menjadi kegiatan yang di lakukan dalam kehidupan sehari – hari terutama dalam kegiatan perekonomian. Konsumsi, demand (permintaan), konsemen, kebutuhan hidup, dan harga yang selalu menjadi prioritas utama dalam hal permintaan. Permintaan dalam ekonomi islam yang membahas tentang hal – hal yang disebutkan tetati memiliki batasan – batasan dalam berekonomi yaitu syariat yang berhubungan langsung dengan Allah SWT dan sumber – sumber islam seperti Al – Qu’an dan As – Sunnah serta ada ijtihad dari ulama – ulamaatau para pakar ekonomi islam. Di Indonesia belum di terapkan bagaimana islam mengatur konsep permintaan yang secara ekonomi islam karena merupakan konsep yang sangat baik dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia.

Kata kunci : ilmu ekonomi, teori makro, konsep permintaan Islam.

Pendahuluan
Ekonometrika adalah sebuah analisis yang mengaitkan sebuah teknik pebuatan model dengan penggunaan komputer yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara kekuatan faktor – faktor ekonomi misalnya ketenagakerjaan, suku bunga, dan kebijakan pemerintah secara  matematis, lalu melakukan pengujian untuk pengaruh dari perubahan yang akan  nuncul  dalam skenario tentang ekonomi. Ekonometrika dapat diartikan sebagai pengetahuan yang mencampurkan ilmu – ilmu ekonomi dengan ilmu statistik ekonomi, yang kemudian bertujuan untuk memprediksi dukungan empiris dari hukum skematik yang di buat oleh teori atau penjelasan ekonomi. Ekonometrika juga dapat diterjemahkan sebagai salah satu cabang ilmu ekonomi yang di dalamnya menghubungkan atau  menerapkan ilmu – ilmu ekonomi dan ilmu statistik yang sering digunakan untuk menyelesaikan kasus – kasus ekonomi yang di gambarkan dalam sebuah model ekonometrik dan selanjutnya akan di prediksi hasilnya  lalu kemudian akan di uji ulang kesesuaiannya menggunakan teori ekonomi yang sebelumnya sudah ada.
Prinsip ekonomi yang bersumber dari model ekonomi yang ekivalen pada setiap model ekonomi disebut sebagai Teori ekonomi . lebih luasnya  prinsip  ekonomi mempunyai pengertian sebagai keterangan yang lebih umum seperti pada perilaku dan fenomena dari sekelompok unsur tertentu yang  satu konsep. Adapun unsur – unsur penting dari kegiatan ekonomi yaitu, sumber – sumber, teknik – teknik produksi, dan kebutuhan – kebutuhan  manusia. Ilmu ekonomi memiliki pengertian sebagai studi yang berkaitan dengan individu – individu dan masyarakat yang akan membuat sebuah pilihan, dengan atau tanpa menggunakan  biaya, dengan digunakannya sumber – sumber daya yang ada dan terbatas  dapat digunakan dalam banyak cara untuk mendapatkan sebuah produk barang atau sebuah jasa dan memasarkannya untuk kebutuhan masing – masing  mayarakat, dimasa ini  dan dimasa mendatang.

Bahan dan Metode
Pengertian dari permintaan
Secara umum pengertian permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu. Besar kecilnya perubahan permintaan ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Jika ini terjadi maka berlaku perbandingan terbalik antara harga terhadap harga permintaan dan berbanding lurus dengan penawaran. Hukum permintaan menyatakan “bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan naik” (4).
Menurut N. Gregory Mankiw dalam bukunya yang berjudul “pengantar mikro ekonomi” menyebutkan bahwa permintaan adalah sejumlah barang yang diinginkan dan dapat dibeli oleh pembeli, kita tahu bahwa untuk barang apapun, ada banyak hal yang menentukan jumlah yang akan diminta pembeli, namun ketika kita menganalisis bagaimana pasar bekerja, suatu hal yang sangat berperan adalah harga barang tersebut.
Jumlah permintaan barang menurun ketika harga barang naik dan meningkat ketika harga barang turun. Hal ini berarti jumlah permintaan barang berbanding terbalik dengan harga. Hubungan antara harga dengan jumlah permintaan ini berlaku untuk hampir semua barang dalam ekonomi, dan dalam kenyataannya, para ekonom dimanapunmenyebut hal ini sebagai hukum permintaan. Jika hal – hal lain tetap, ketika suatu barang naik jumlah permintaan untuk barang tesebut akan turun. Sebaliknya ketika harga turunjumlah permintaan naik (N. Gregory Mankiw, Principle of Micro Economic, jilid 1, edisi Asia, Salemba Empat, Jakarta: 2012).

Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum yang menjelskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat, karena pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka akan semakin banyan permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makinsedikit permintaan terhadap barang tersebut. Dari hipotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa :
1.      Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang ldapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barangtersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.
2.      Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumen berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurani pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Yang artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor – faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap/ ceteris paribus). Kemudian dalam hukum permintaan terhadap barang halal sama dengan permintaan dalam ekonomi dalam pada umunya, yaitu hubungan terbalik terhadap harga, apabila harga naik, maka permintaan terhadap barang halal, tersebut berkurang, dan sebaliknya dengan asumsi ceteris paribus.

Hasil
            Dalam kehidupan sehari – hari tidak terlepas dari yang namanya konsumi masyarakat atau permintaan masyarakat terhdap kebutuhan untuk hidup, seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Masyarakat tidak terlepas dari ketiganya, bahkan pada masa sekarang masyarakat sangat mengikuti trand yang sedang terkenal. Seperti pada pakaian masyarakat lebih mementingkan untuk membeli pakaian yang sedang trand agar tidak tertinggal zaman. Yang mebuat masyarakat menjadi konsumtif, dan memberikan keuntungan kepada pedagang. Semahal harga pakain yang di inginkan akan dibeli demi mengikuti trand, begitu juga pada saat menjelang hari raya atau hari – hari besar lainnya masyarakat akan berlomba – lomba untuk membeli pakian yang diinginkan.
            Perilaku masyarakat pada saat menjelang hari raya membuat perbandingan terbalik dengan hukum permintaan yang sudah ada. Karena permintaan masyarakat semakin meningkat meskipun harga barang yang di inginkan naik berkali – kali lipat dari harga pasaran biasanya. Sedangkan hukum permintaan itu jika harga barang naik maka permintaan terhdap barang tersebut akan menurun, tetapi jika harga barang rendah maka permintaan barang akan naik.
            Pada sebuah kasus permintaan barang halal, di contohkan  pada persoalan permintaan barang halal menjelang hari raya, yaitu pada permintaan konsumsi barang yaitu pakaian. Saat menjelang hari raya identik dengan membeli pakaian baru untuk  hari raya. Ini akan dimanfaatkan oleh pedagang – pedagang pakaian untuk menaikan harga pakaian berkali – kali lipat, karena kesempatan seperti ini sangat langka. Pada kasus ini akan berbanding terbalik dengan hukum permintaan yaitu apabila barang semakin rendah harga sebuah barang maka akan semakin banyak peminatnya, tetapi semakin tinggi harga sebuah barang maka akan semakin rendah permintaan terhadap barang tersebut.
            Di dapatkan data, untuk membuat kurva yang akan menggambarkan bagaimana perbedaan permintaa barang halal hari – hari biasa dan pada saat menjelang hari raya:  
Barang
Permintaan (hari biasa)
Barang
Permintaan
(menjelang hari raya)
A
6
A
30
B
12
B
48
C
10
C
40
D
8
D
32
E
11
E
55
F
16
F
48
G
9
G
27

Pebahasan

            Barang A, B, C, D, E, F, dan G merupakan barang halal yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Dilihat pada grafik yang tertera di atas, dapat dilihat bahwa pada saat hari – hari biasa masyrakat sedikit sekali melakukan pembelian (permintaan) meskipun harga barang tersebut terbilang murah atau normal, terlihat sedikit sekali jumlah permintaannya. Tetapi pada saat menjelang hari raya permintaan masyarakat meningkat drastis terlihat dari grafiknya yang lebih tinggi dari grafik permintaan barang pada hari biasa, meskipun harga barang tersebut saat menjelang hari raya meningkat drastis. Tetapi masyarakat tetap membeli barang tersebut meskipun harganya lebih mahal dari biasanya. Permintaan barang A, E bertambah 5 kali lipat dari hari biasanya pada saat menjelang hari raya,  permintaan barang B, C, D bertambah 4 kali lipat dari hari biasanya, dan permintaan barang F , G bertambah sebanyak 3 kali lipat dari hari biasanya dibandingkan saat menjelang hari raya.

Kesimpulan
            Penjelasan tentang teori permintaan adalah mengenai bagamana sifat hubungan yang terjadi antara besarnya harga suatu barang dengan jumlah banyaknya barang yang diminta oleh konsumen, hubungan ini dijelaskan melalui teori hukum permintaan yang menjelaskan bahwa semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin banyak permintaan konsumen terhadap barang tersebut, namun sebalikny jika harga suatu barang tinggi maka permintaan konsumen terhadap barang tersebut akan menurun.
            Namun ada juga kasus yang berbanding terbalik dengan hukum permintaan, yaitu pada kasus permintaan barang menejelang hari raya atau hari – hari besar lainnya. Dimana harga tidak menjadi penentu untuk masyarakat membeli barang tersebut. Karena untuk sekarang maysrakat lebih mementingkan trand yang sedang terkenal seberapa mahal barang yang di inginkan maka akan tetap di beli.
Adanya batasan syari’ah dalalam teori permintaan Islam yatu sudut pandang yang berbeda terhadap suatu barang dan berbeda juga dari sebuah tujuan yang ingin di capainya. Al – Qur’an, Hadist, dan Sunnah Rasulullah SAW merupakan sumber hukum yang utama dari teori permintaan Islam.

Daftar Pustaka
Basuki, Agus Tri. PENGANTAR EKONOMETRIKA (DILENGKAPI PENGGUNAAN EVIEWS). Yogyakarta : Danisa Media, 2016.
Dr. Catur Sugiyanto, MA. Ekonometri.
Dra. Rusmijati, M.Si. TEORI EKOMOMI 1. Yogyakarta : Penerbit Graha Cendekia, 2017.
Fattach, An’im. 2017, TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM EKONOMI ISLAM, hal. 451 - 460.
Ir. Andiwarman A. Karim, S.E, M.B.A., M.A.E.P. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta : Rajawali Pers, 2014.
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2013

Comments

Popular posts from this blog

Review buku: Principles of Economics Karya N. Gregory Mankiw

  Buku "Principles of Economics" oleh N. Gregory Mankiw adalah buku referensi yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin memahami konsep-konsep dasar dalam ilmu ekonomi. Buku ini dirancang untuk membantu pembaca memahami konsep-konsep ekonomi yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami.   Salah satu kelebihan buku ini adalah penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Mankiw menjelaskan konsep ekonomi dengan bahasa yang sederhana dan tanpa menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami bagi pembaca awam. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan banyak contoh dan ilustrasi yang relevan untuk membantu pembaca memahami konsep-konsep yang dibahas.   Buku "Principles of Economics" mencakup berbagai topik dalam ilmu ekonomi, termasuk mikroekonomi, makroekonomi, dan teori harga. Mankiw menjelaskan konsep-konsep dasar dalam setiap topik dengan cara yang sistematis dan menyeluruh. Selain itu, buku ini juga menyajikan berbagai studi kasus dan peristiwa aktual yan...

Expert lecture pengenalan praktik dan laporan keuangan reasuransi syariah

 Program Studi Asuransi Syariah  UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan program Expert Lecture dalam bidang asuransi syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program ini bertujuan untuk memberikan pengenalan praktik dan laporan keuangan reasuransi syariah kepada mahasiswa dan masyarakat umum. Acara ini diadakan pada hari Jumat, 5 Mei 2023 di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Para pembicara ahli dalam bidang asuransi syariah hadir untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada peserta program. Salah satu topik yang dibahas adalah tentang praktik reasuransi syariah. Para pembicara menjelaskan bagaimana cara kerja reasuransi syariah dan bagaimana reasuransi syariah dapat membantu perusahaan asuransi untuk mengurangi risiko yang dihadapi. Selain itu, pembicara juga membahas laporan keuangan reasuransi syariah, termasuk jenis-jenis laporan keuangan dan bagaimana cara membacanya. Peserta program sangat antusias mengikuti acara ini karena topik ya...

Money illusion

Oleh Trisna Taufik Money illusion adalah salah satu konsep dalam ekonomi yang menggambarkan kesalahan persepsi yang dilakukan oleh individu ketika mereka menilai nilai uang. Dalam konsep ini, individu cenderung menilai nilai uang secara nominal, tanpa memperhatikan pengaruh inflasi terhadap nilai uang tersebut.   Money illusion terjadi ketika individu menganggap bahwa peningkatan gaji atau penghasilan yang diterima diiringi dengan peningkatan daya beli mereka. Padahal, seiring dengan meningkatnya inflasi, nilai uang yang dimiliki individu semakin menurun sehingga daya beli mereka pada akhirnya tetap sama atau bahkan menurun.   Faktor-faktor yang memengaruhi money illusion di antaranya adalah kecenderungan manusia untuk mengabaikan pengaruh inflasi, kesulitan dalam memahami perubahan nilai uang, dan kurangnya pengetahuan mengenai pengaruh inflasi terhadap daya beli.   Dalam konteks kebijakan ekonomi, money illusion dapat menjadi masalah karena dapat mengganggu ...