Udah lama sahabat ga nulis, lagi males
luar biasa. Padahal minggu- minggu terakhir ini aku mengalami kejadian yang
cukup besar. Dimulai dari adanya lomba MTQ tingkat kabupaten yang menurutku lebih
pas dibilang tingkat desa. Ada pernikahan ka Ismi juga (anaknya bos), ada
banyak hal deh. Cuman sekarang ni aku mau ceritakan tentang rekanku di sini. Orang-orang
di sekelilingku adalah orang luar biasa. Salah satunya adalah Ust. Arif, dia
keturunan Jawa yang tidak pernah menginjak pulau Jawa. Dilahirkan di Sulawesi sebagai
orang Transmigran. Kemudian melanjutkan sekolahnya di MAHAD Al-Bir di Makasar.
Umurnya masih muda terpaut setahun denganku, tapi pemahamannya terhadap agama
luar biasa, aku banyak belajar darinya. Dia adalah dai yang di tugaskan oleh
AMCF (lembaga islam gitu deh) yang sebelumnya di tugaskan di kepulauan Biak selama
satu tahun. Mereka adalah manusia luar biasa yang mau menghabiskan waktunya di
pulau-pulau terpencil, manusia-manusia primitif yang menyatu dan bersatu dengan
masyarakat demi menyebarkan ajaran Rasulullah. Kita cukup akrab karena selain
menjadi dai dia juga membantuku mengajar di sekolah. Bosku amat sangat mencintainya,
sebab orangnya pandai, rajin dan akrab. Namun hari ini semuanya berubah. Tuhan
memang maha kuasa, membolak balikan hati manusia. 
Tadi pagi Bosku marah besar sebab ada
isu yang di dengarnya kalo sang ustad, mencemarkan nama baik lembaga. Jelas
beliau membantah semua tuduhannya. Mungkin karena akumulasi kemarahan yang
menumpuk dan tidak pernah di bicarakan hingga semua hal di pandang negatif.
Hampir saja aku di pulangkan secara tidak hormat, adapun ustad lebih memilih
meninggalkan An-Nur demi menjaga kebersihan hati. 
Rencananya besok beliau akan pindah
tugas ke Wariagar (sebuah distrik yang harus ditempuh dengan kapal ketingting
selama 3 jam). Semoga perjuangan dakwahmu tetap berlanjut kawan.
Comments
Post a Comment